Tiga grup kesenian asal Indonesia akan menyediakan pertunjukan dalam Inggris Raya di bulan Agustus setelah September 2015 pada program "Discover Indonesia". Program ini diinginkan sukses mempromosikan branding "Wonderful Indonesia" menuju dunia.
Tiga grup kesenian ini yaitu Kande (musik rock-etnik dari Aceh), Papermoon Puppet Theatre (teater boneka kontemporer dari Yogyakarta), serta Soerya Soemirat (sanggar tari klasik Jawa dari Keraton Mangkunegaran Solo). Tiga grup kesenian tersebut akan mengadakan pertunjukan di 4 kota besar di Inggris Edinburg, London, Glasgow, dengan Cardiff.
"Dari 30 deretan seni yang dikurator, yang terpilih sebenarnya lima tapi kita kirim tiga. Para lewati proses seleksi yang ketat," ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya ketika jumpa pers Festival Discover Indonesia dalam Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Arief menyebutkan dulunya, sebanyak enam kurator dari Inggris telah menyeleksi semua grup kesenian di acara Indonesia Performing Arts Markets (IPAM). Ia mengibaratkan jika proses penyeleksian oleh semua kurator itu ialah seperti jual-beli.
"Mereka (semua kurator) kan berasal seperti pembeli. Merekapun sudah menentukan yang jago, mana yang laku "dijual" pada sana," jawab Arief.
Dia pun menjelaskan kalau atraksi budaya memicu menerima pelancong dunia menuju Indonesia. Sesuatu itu yang menciptakan festival dalam Inggris Raya itu jadi menentukan.
Tiga grup kesenian ini yaitu Kande (musik rock-etnik dari Aceh), Papermoon Puppet Theatre (teater boneka kontemporer dari Yogyakarta), serta Soerya Soemirat (sanggar tari klasik Jawa dari Keraton Mangkunegaran Solo). Tiga grup kesenian tersebut akan mengadakan pertunjukan di 4 kota besar di Inggris Edinburg, London, Glasgow, dengan Cardiff.
"Dari 30 deretan seni yang dikurator, yang terpilih sebenarnya lima tapi kita kirim tiga. Para lewati proses seleksi yang ketat," ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya ketika jumpa pers Festival Discover Indonesia dalam Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Arief menyebutkan dulunya, sebanyak enam kurator dari Inggris telah menyeleksi semua grup kesenian di acara Indonesia Performing Arts Markets (IPAM). Ia mengibaratkan jika proses penyeleksian oleh semua kurator itu ialah seperti jual-beli.
"Mereka (semua kurator) kan berasal seperti pembeli. Merekapun sudah menentukan yang jago, mana yang laku "dijual" pada sana," jawab Arief.
Dia pun menjelaskan kalau atraksi budaya memicu menerima pelancong dunia menuju Indonesia. Sesuatu itu yang menciptakan festival dalam Inggris Raya itu jadi menentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar